Sabtu, 28 Agustus 2010

"rayapan semut merah"

Apa yang kau pikirkan saat kau bertemu dengan seorang anak yang begitu ceria dengan sejuta senyum di wajahnya???mungkin kau akan berpikir betapa bahagia hidupnya,lepas tanpa beban...tak ada kesedihan dalam raut mukanya,sungguh indah hidupnya...begitupula aku saat bertemu seorang anak kecil yang Q anggap mulanya seperti itu,dengan polos penuh cahaya dia hanya menebar senyum pada semua yang ia jumpa..


dia,seorang anak kecil yang orang tahu dari apa yang ia lihat bukan dari apa yang sebenarya terjadi pada dirinya...dia hidup dalam sebuah keluarga kecil yang sderhana namun penuh dengan kebersamaan dan keceriaan,keceriaan..

ya keceriaan yang sebenarnya semu namun ia selalu meyakinkan pada dunia dengan fakta yang sebenarnya ia toreh hanya untuk membuat orang merasa bahagia....


hingga Q tahu di balik semua cerianya cerita yang ada..

ya cerita yang sebenarnya Q tahu tanpa sengaja....


***

hidupnya bersama kura kura kecil yang ia selalu rawat setiap hari,menjadi sahabat dalam setiap kesendirianya, kesendirian dalam hidupnya karena kesibukan keluaraganya membuat ia tak pernah lama merasakan apa itu yang namanya bercengkrama dengan canda tawa yang nyata.kura kura yang ia anggap akan kekal di sampingnya menemaninya tertawa walau ia tak bisa membalas tawa kecilnya saat ia menceritakan kekonyolan apa yang ia perbuat setiap harinya..


hari harinya seakan berlalu begitu saja...sampai ia merasakan apa yang ia pendam sendiri,sebuah sakit yang ia selalu tutupi di depan semua yang mengenalnya,karena ia tak ingin melewatkan kesempatan saat saat bersama orang yang ia sayangi hanya karena sakit yang ada.......

lebih dari satu tahun ia merasakan keganjalan dalam tubuhnya namun ia tetap diam sampai suatu hari semua tak bisa ia tutupi lagi.. keadaannya sudah sedemikian ketara,semua tak bisa lagi ia tutupi walau hanya dengan senyumnya yang polos...


sakitnya adalah berkah dalam hidupnya karena setidaknya saat itu ia merasakan apa yang namanya perhatian dari orangtua yang selama ini semu adanya..


bersama penuh harap di sela kesibukan orangtuanya seorang dokter ditemuinya,dalam pikirnya bukan kesembuhan yang ia harapkan,dia lebih baik sakit karena dengan begitu ia bisa melihat ada ayah dan ibunya yang ada disampingnya,sungguh harapan yang konyol dari seorang anak...


pemeriksaan demi pemeriksaan dia jalani..dirawat dalam suatu kamar rumah sakit bukan lagi sesuatu yang asing baginya saat itu,namun tetap ada keganjalan dalam hatinya..Orang tuanya,ya mereka...mereka ada hanya malam hari saat ia sudah tertidur lelap..dalam siangnya ia tetap saja sendiri harus mengusir sepi tanpa kura-kura kesayangannya...

saat itu pikiran konyol tak mau sembuhnya telah hilang,berganti keinginan besar untuk sembuh karena kerinduannya pada kura kura kesayanganya...


hari hari yang menyiksa telah ia lewati dengan semua kesakitan yang ia terima dari semua proses pengobatan yang ia telah terima..

dengan senyumnya ia pulang kesebuah kamar kecil yang sebelum ia sakit selalu menjadi sahabat terbaik,dia dan kura-kuranya,langkah pastinya menuju sebuah wadah kecil tempat tinggal kura-kura imutnya..

namun betapa terkejutnya ia saat ia menemukan kura-kuranya tak ada dalam wadahnya..ia berteriak bertanya pada ibunya,mencari dan terus mencari...

ibunya berkata tanpa beban dan tanpa tahu betapa besar makna yang ia ucap.." maaf sayang... kura-kuramu sudah mati,selama kamu sakit tak ada yang merawatnya.. dan akhirnya ibu harus membuangnya karena ia telah menjadi bangkai."

dia diam,mencoba untuk tidak mempercayai apa yang sebenarnya telah terjadi pada kura-kura yang selama ini menjadi motivasinya untuk sembuh.. ia tak menangis saat itu karena ia tetap saja menganggap semua baik baik saja..langkah kecilnya terus melangkah menuju kamar..dia berusaha tidur untuk menghilangkan perasaan percaya tak percayanya tentang apa yang terjadi pada kura-kura kesayangannya...


***


Tidak ada komentar: